Kamis, 12 Februari 2009

Nikmatilah perbedaan
“Dua orang sahabat nabi berada dlm perjalanan dan tidak ada air,kemudian masuk waktu sholat,mereka berdua bertayamun untuk sholat,setelah sholat mereka melanjutkan perjalanan dan diperjalanan mereka menemukan air,satu dari mereka mengulangi sholatnya dan yang satu lagi tidak,Nabi memberikan komentar pada yang mengulangi sholatnya bahwa kamu akan mendapat 2 pahala,dan yang satu Nabi memujinya bahwa dia sudah benar di dalam menjalankan sunnahnya”.Ini adalah sebuah hadis Nabi yang sarat akan perbedaan dan sarat dengan penghargaan.Islam adalah agama yang sangat menghargai perbedaan dan membuka pintu untuknya,karya-karya ulama dalam dimensi keilmuan islam sarat akan nuansa perbedaan,bidayatul mujtahid (fiqh),alinsof fimasail khilaf (gramatika/nahu),kitab-kitab tafsir dari yang bercorak alma’stur sampai birra’yi dll menunjukkan pada kita bahwa disana ada perbedaan.Pertanyaan adalah kapan kita boleh berbeda?dan dimana kita yang harus sepakat?.
Kita dibolehkan berbeda dalam hal-hal yang dalam bahasa agama di sebut zonni,dalam bidang inilah para ulama kita berbeda dan kita dapat menikmatinya sampai saat ini dari kitab-kitab mereka ,tapi dalam bidang yang qoth’I yang tidak lagi di buka interpretasi, kita dilarang untuk menafsirkannya.Masalah Aqidah( tauhid) adalah masalah yang masuk dalam bidang yang kita sebut qothi tadi.Karena itu marilah kita nikmati penafsiran-penafsiran yang berbeda dari para ulama kita dalam kita beragama yang itu akan membawa kemudahan buat kita,sesuai juga dengan arti ayat”Allah menginkan kemudahan buat kita dan tidak kesukaran”.mari nikmati perbedaan.

1 komentar:

  1. Kenapa perbedaan harus dinikmati...........................??????

    BalasHapus